Sabtu, 18 Februari 2012

purple blue




paotere of Makassar





Boneka Pengantar Cuaca

Hujan semalam bikin lamunan gue buyar, gelap dan terang saling beradu kencang di langit malam. Kilat itu menyambar hati ini. Menyiramnya kembali dengan seguyur hujan.

Pagi ini sedikit lengang di jalan raya, gak sekelam mendung dilangit yang memayungi orang-orang dibawahnya. Begitu sapaan pagi dan segepok sarapan menghampiri gue dari balik kaca mobil, dari balik saluran telepon di telinga sebelah kiri. Gue sadar pagi ini begitu sejuk. Gak dingin, tapi sejuk. Mungkin karena mendung dengan background matahari yang sedikit pudar. Atau mungkin karena sapaan lo yang begitu manis. Pagi ini lo bukan sarapan, lo bisa cukup jadi boneka yang biasa tergantung diluar jendela kamar. Terbawa angin melambai mengikuti iramanya kesana-kemari. Boneka yang menjadi penentu cuaca.

Sore ini gue tau, lo mungkin tengah beradu dengan otak dosen didepan kelas. Mendengar apasaja yang dia katakan, mendengar entah itu tersimpan dimemori atau malah mengambang melayang bersama udara suntuk diruangan kelas. Hai, gue begitu senang mengenal lo, iyah lo. Bahkan untuk apapun, disini gue untuk peredam bukan pendendam buat lo.

Selamat datang hari ini, selamat datang boneka penentu hujan. gue udah move dari satu sisi yang entah itu akan terjamah atau malah gak sama sekali. Lo itu sarapan boneka penentu ujan. "Dear boneka penentu hujan. Kamu gak perlu bersusah payah mengusir mendung sore ini. Aku mempunya senyummu untuk yang lebih hangat"


sudut biasanya di restorant cepat saji.

Senin, 13 Februari 2012

How I hate mom's day.

Gue lagi nonton sebuah reality show. Seorang aktor komedi menceritakan bagaimana dia membenci hari ibu. I mean, tertanya bukan cuma gue yang membenci hari ibu. Kalo untuk gue sih, mungkin gak benci sih. Lebih kepada tidak terlalu menyukai hari itu. Dimana untuk kebanyakan anak memberikan ucapan, kado, dan merayakannya bersama ibu mereka. Sedangkan gue , mungkin cuma duduk. Kemudian memantengi timeline atau status mereka di bbm tentang ibu. Salah satu hal yang paling gak adil menurut gue, dimana setiap orang bisa berbagi apapun itu bersama ibu mereka. Dimana mereka menghabiskan waktu berbelanja apasaja dengan ibu mereka. Dimana mereka mendapatkan pelukan hangat ibu di setiap malam saat putus cinta.

That's really damn situation for me. When I'm crying alone in my room, and i can't see my mom bihind me me. There's no Mom for hug me. Gue gak tau kenapa, gue bahkan iri sama seseorang yang pernah menjadi spesial di hidup gue, hanya karena ibunya terlalu memanjakannya. Gue jg mau kayak gitu. Gue mau jadi salah atu anak yang merasa tidak sendiri pas gue jatuh banget. Gue punya ibu, ibu yang merawat ayah gue. Tapi bahkan itu gak cukup.

Selamat bagi lo yang masih memiliki mereka, malaikat yang  bersayap. Jangan pernah berteriak dan membuatnya menangis. Dia akan kehilangan sedikit roh karena teriakanmu dan tangisan karenamu. Dan ketika lo butuh dia, lo bahkan gak tau mesti kayak gimana tanpa dia. Dia adalah roh buat lo.

La Sardina






http://www.lomography.com/magazine/news/2012/02/09/introducing-belle-starr-and-coyote-two-new-la-sardina-editions

enjoy it !

Minggu, 12 Februari 2012

Hello Monday, don't ever be Monster Day

Hello Moday.
Diary pagi ini mungkin akan banyak yang kosong, gue salah satu yang menyempatkan diri untuk mengisinya. Pagi di hari senin mungkin bagi kebanyakan orang adalah pagi dimana hidup hampir diambang neraka. Terutama mungkin yang berada di kota besar, dengan tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kemacetan yang tinggi. Gue pernah membaca suatu artikel bahwa manusia banyak yang menghembuskan roh terakhir mereka di hari senin. Itu dikarenakan tingkat shock dan stres meningkat di senin pagi mengingat banyak pekerjaan setelah perasaan rileks di akhir pekan kemarin.

Itulah mengapa pagi hari di senin, untuk mengurangi tingkat kematian di senin pagi lo perlu menyapa dan memberikan ucapan selamat pagi untuk mereka yang lo anggap penting untuk tidak mati.

Selamat Pagi Senin, don't ever be monster day.

Kamis, 09 Februari 2012

Toilet is the best lah pokoknya.

Orang menyebutnya Toilet. Yah, toilet.
Banyak orang yang memikirkan bawah toilet itu adalah tempat yang jorok, tempat yang tidak higienis, kalo kata anak kedokteran. Tempat membuang sesuatu yang hmm menyakitkan tapi melegakan.

Yah, memang benar. Toilet. Kebanyakan orang termasuk gue mendapatkan banyak inspirasi termasuk gue. Gue tadi mikir ada banyak hal yang terjadi di toilet. Hmm, toilet juga menjadi salah satu tempat curhat paling oke. Bodo amat ada yang mau ngedenger kita nangis atau apalah di dalam toilet. Tapi menurut gue kurang kerjaan banget buat orang yang nungguin kita lagi curhat di toilet. Kalo kita curhatnya sambil ehem "pup", apa dia juga nungguin kita ? Niat banget eyy.

Tapi bener toilet itu menjadi saksi bisu perasaan serta kegalauan bagi sebagian orang. Malahan sampe ada istilah "ketika galau menghampirimu maka bershowerlah". Nah, bershower kan di toilet yah ?? Trus kalo kita lagi masuk angin dan gak bisa bershower maka bertayammumlah. Nah kalo lagi dapet, bertayammum pun tak diperkenankan. Maka menyetorlah. Dan lo bakalan tau gimana enaknya ngegalau, ngerenung, nyari inspirasi pas lagi nyetor.Dan setelah lo selesai, gak ada air ? itu masalah lo. Gosok aja pake sikat toilet. oke ?

Sekian tentang toilet, siapa pun lo. Lo pasti pernah berbagi sama toilet. Jadi makasih buat toilet.

You and Me Song-The Wannadies


Oke gue akan mempersembahkan sebuah lagu move on. Menurut gue lagu ini lucu. Dari liriknya pas banget sama kebanyakan cerita cinta. hahahha. Enjoy it !

Love is Heart. Love is Hurt.

Di ruangan besar ini. Gue dari salah satu sudut ruang, tengah bergabung bersama yang lain menonton sebuah film cinta sebelum materi selanjutnya dimulai sekitar satu setengah jam lagi. Film ini nyeritain tentang seorang cewek yg hm ingatannya agak-agak aneh gitu deh. Sampai ketika seorang cowok jatuh cinta kepadanya. Cowok akhirnya bikin something biar cewek itu inget dia setiap hari.

Ini ngingetin ke gue, love isn't easy, right ? Kita bahkan gak tau kapan mereka datang membawa apa itu yang disebut dengan cinta. Dan kapan mereka pergi membawa cinta itu dan meninggalkan luka.

Kemudian untuk mencintai seseorang yang mungkin, hmm sorry beda keyakinan. Itu sama skali gak mudah. Lo bahkan tau resikonya apa. Itu dia, walaupun lo bilang lo lebih mencintai Tuhan lo di banding dia kemudian apa yang bikin orang-orang yang saling mencintai dan beda keyakinan itu tetap stay ?

Lain halnya untuk cinta karena orang tua gak setuju. Kebanyakan yang terpaut dalam kasus ini mungkin akan berpikir, gue bahkan udah cukup ngerti untuk jatuh cinta. Gue tahu resikonya apa. Dan gue tau solusinya gimana. Tapi orang tua malah berpikir lain. Kalian masih kecil, masih belum tahu gimana sakitnya hidup. Kalian gak tahu bagaimana itu sakit hati. Tapi menurut gue, mereka para orang tua hanya gak tau bagaimana memulihakan hati anak mereka yang sakit karena cinta. Karena mereka pun pernah seperti itu, dan lagi-lagi gak ngerti yang namanya move on itu bagaimana.

Kemudian untuk kasus lain. Mencintai yang berbeda umur, terpaut banyak tahun. Lagu mocca gue rasa bener juga sih "ages just the number". Itu gak terlalu masalah kalo mereka yang terlibat disini sama-sama nyaman. Lain halnya kalau kasusnya bahwa kalo terpaut umur, dan pasangan lainnya telah memiliki yang lain. Lalu bagaimana pasangannya ini disimpan, di hati yang mana ?

Banyak juga yang jatuh cinta dengan orag yang berbeda sedangkan mereka telah bersama yang lain. Who's know ? Cinta itu jahat. Mereka datang tanpa tanda.

Yah seperti kalimat gue biasanya. Love is heart, Love is hurt.
Jadi kalo lo berani silahkan merasakan. That's your choice. :)

Holga love Dhila :*


Nama gue Holga, sejak hampir dua tahun belakangan ini gue tinggal bareng seorang cewek yang menurut gue cukup 'cute' bernama Dhila. Dia selama ini yang ngerawat gue. Kurang lebih gue tahu tentang apa yang dia suka dan apa yang dia gak suka. Dia suka warna merah itulah mengapa dia memilih gue diantara sekian banyak warna kamera unyu lainnya. Saat pertama bertemu dengannya dia mencermati, mencoba memahami bagaimana cara kerja gue. Satu hal yang membuat gue sedikit malu, dia manggil gue holga. Itu memang nama gue, tapi menurut gue dia bisa memanggil gue dengan nama yang lebih macho seperti apa adanya gue. Mungkin dengan nama Bred atau Kevin. Atau mungkin Fernando ? Menurut gue itu lebih keren. Walaupun gitu gue tetap suka ngebisin waktu bareng dia. 

Tapi dasarnya cewek emang susah ditebak, moody banget. Kadang gue ditinggalin di kamarnya, kadang kalo gue lagi ada roll diajakin jalan. Kadang dimanjaain, dielus-elus di lap-lap tapi kadang dibiarin gitu aja. Lama sering bareng dia gue mulai sayang ke dia, kayaknya kalo gak ketemu dia rasanya ditusuk-tusuk. jeget jeget jeget jeget. Walaupun gue tahu dia punya cowok, atau mungkin kita berbeda jenis. Dia manusia dan gue hmm kamera. Tapi gue ngerti dia akan lebih memilih ngabisin waktu bareng gue di banding cowoknya atau siapapun yang mungkin akan menyakitinya. Gue bahkan sering diajakin kalo dia lagi kencan. Gue di peluk di depan cowoknya. hahahah gue berasa hebat. Gue lebih dari siapapun buat Dhila.

Dhila semoga lo baca ini, gue sayang lo. Sayang banget, tapi gak ngerti caranya buat ngomong ke lo. Lo dan gue beda banget. Tapi gue janji, gue bakalan terus ada buat lo. 


Je taime Dhila

Lomonesia Makassar a.k.a Daeng Lomo





Lomonesia Makassar. Ini adalah sebuah komunitas pecinta kamera analaog. Lebih tepatnya Kamera Lomo. aku salah satu orang beruntung yang tergabung di dalamnya. Walaupun mungkin kamera ini tidak secanggih kamera-kamera digital jaman sekarang. Tapi kamera jenis ini memberikan sesuatu yang berbeda, kamera ini memberikan seni. Kalo dengan kamera digital kamu cuma butuh waktu yang cepat untuk menghasilkan foto yang bagus, dengan menggunakan kamera ini 'rasa' lebih ditekankan. Ada yang bilang, perasaan mempengaruhi foto kamu. Jadi foto kamu terlihat bagus atau kurang bagus itu tergantung dari mood kamu. Dengan menggunakan kamera lomo kamu bisa bereksperimen dengan bebas, maksudnya melakukan apa saja yang kamu suka terhadap foto kamu dengan sentuhan kamu sendiri, bukan dengan komputer. Oh ya, selain karena hasil kamera lomo unik, kebanyakan orang juga menyukai kamera ini karena bentuknya yang unyu-unyu kalo kata anak jaman sekarang. Kamera ini juga banyak model dan warna.
Lomonesia Makassar atau Daeng Lomo adalah wadah dimana kita bisa saling belajar dan berbagi ilmu kepada sesama pecinta kamera analog dan khususnya lomo. Disini kita bisa belajar bagaimana menghasilkan foto yang unik itu, mulai dari cara bermain dengan kameranya sampai kepada cara bereksperimen dengan roll film yang kita gunakan. Oh iya, ingat. Kamera ini menggunakan roll film. Dan jenis roll filmnya tergantung dari kamera yang kita gunakan.

Tapi apapun kamera yang kamu pakai itu cuma hal ketiga dari sebuah foto yang bagus. Sebelumnya kamu membutuhkan konsep dan kedua adalah hasil. Dan kamera adalah alat untuk kamu mengeluarkan foto yang sudah menjadi hasil di otak kamu. Selamat motret :)


twitter : @lomonesiamks @lomonesia
fb : lomonesia makassar
lomography.com

sarapan pagi ini

Bukankah menyenangkan setiap pagi mendapatkan kabar dari ehem, dia yang ehem mungkin sedang tertancap dihati kita ? Yah seseorang yang mengajarkan kita hijrah. Aku atau mungkin dia menginginkan kalian para penyinggah hati menepi sebentar di pagi hari, memberikan sarapan dan ucapan selamat pagi untuk hati ini. Itu sangat menyenangkan.

Aku pernah mengatakan kepada seseorang yang menjadi seseorang yang menggantikan seseorang lainnya dihatiku untuk sekarang ini. "Jangan pernah bangun siang. Kata pepatah kalau kita bangun siang rejekinya itu dipatok ayam. Jika aku adalah rejekimu, apa kamu tega aku dipatok ayam ?" Kemudian dia mengatakan hal manis lainnya "Kamu bukan rejekiku, tapi kamu itu takdirku".

Aku hanya ingin kau menjadi sarapanku di pagi hari. Menjadi apa yang aku sebut dengan semangat, Kamu yang aku harapkan menjadi cerah dihariku.
Selamat pagi sarapan .

Rabu, 08 Februari 2012

fisheye dan slide





Samalona



Samalona, adalah salah satu pulau yang termasuk di kota Makassar, kota tempatku menetap, memukim, dan membentak. Disinilah, satu-satunya surga yang terdekat dimana hanya dalam sekejap membuat kulit kita menjadi gosong.

Secuil Kado di 19 tahun


Selamat Pagi

Aku pernah melihat senja di sore hari. Selalu di setiap sore. Pagi ini aku melihatnya, seperti biasa dia keemasan, membias masuk menembus kaca mobil yang ku kendarai, menyilaukan mataku. Pagi ini jalanan yang kulalaui lumayan lancar. Itu yang mereka sebut kampus, kesitulah tujuanku. Setelah kemarin hampir terlambat, aku memutuskan hari ini untuk berangkat lebih awal.

Namanya hujan, dia kemudian membasahi bumi sedetik setelah aku sampai ditujuanku. Dia menghilangkan keemasan itu, menghilangkan senja pagi. Kemudian menggantikannya dengan dingin yang akan membuat beberapa orang yang memiliki pasangan untuk saling menghangatkan. Kemudian mereka yang tidak atau belum memiliki cinta itu mengulat diantara selimut hangat di kamar.

Hari ini semoga tidak menjadi hari berat. Hujan menggantikan senja, aku menyukai senja tapi juga dengan hujan. Hujan menghapuskan pahit diantara manis, menggantikannya dengan manis lainnya.

Aku sedang ingin menyapa seseorang, yang hangat seperti senja dan sejuk seperti hujan. Tapi entah dia masih terlelap diantara selimutnya sendirian, atau bersama benda kesayangannya. Aku tidak berani membangunkannya. Dia seperti beruang, dia manis seperti madu.

Sekarang aku tengah duduk di ruang kelas yang cukup besar. Kelas ini nanti akan dihuni oleh lebih dari 100 orang untuk mendapatkan ilmu bagaimana menjadi dokter. Oh ya, aku calon dokter. Dokter gigi lebih tepatnya. Kelas ini masih dihuni sekitar enam orang termasuk aku. Jam sudah menunjukkan pukul 07.42, yang artinya 18 menit lagi menuju jam masuk. Hujan diluar, hangat di ruangan ini. Seperti hangatnya hatiku saat ini. Tidak merasa dingin dan tidak merasa hangat. Biasa saja.

Baiklah ini ritualku setiap pagi, memberikan ucapan selamat pagi kepada kamu atau kalian. Berharap kamu atau kalian mendapatkan hari yang indah setiap paginya. Dan pagi ini aku mendapatkan senja dan hujanku, semoga aku bisa menjadi pelangi diantaranya.

Selamat Pagi

Sedikit dari Jogja yang sederhana







Senja Pudar

Namaku senja. Seperti namaku aku menyukai senja. Aku tengah duduk di ayunan teras balkon rumahku. Aku beruntung karena ibu membangun rumahku dengan menakjubkan. Rumah ini bisa melihat sunrise dan sunset. Dan kamarku adalah salah satu tempat strategis untuk melihat kedua keindahan itu. Aku hampir setiap sore menghabiskan waktuku disini. Ini karena waktuku memang tidak boleh lebih dari sore. Aku tinggal dengan ibu dan seorang pembantu, dia dokter gigi. Dan ayahku. Entahlah, ibu tidak pernah ingin membicarakannya, dan aku juga tidak pernah ingin menanyakannya. Ibuku adalah orang yang terbaik yang ku kenal. Setelah kejadian kemarin.

Aku menghabiskan liburanku disalah satu kota dinegaraku. Mengingat sewaktu kecil ibuku pernah mengajakku ke kota ini. Dan aku merindukan kota ini. Kemudian dengan keberanian aku meyakinkan ibu bahwa aku akan baik-baik saja pergi ke kota itu sendirian.
Disinilah semuanya dimulai. Aku bertemu dengan seseorang, seseorang yang membuatku melihat hidup sebenarnya. Diluar ibuku. Aku mengenalnya , begitu saja. Tapi tidak tahu apa pun tentangnya. Sampai suatu ketika aku mulai merasakan sesuatu. Sesuatu yang aneh. Ada rasa bahagia di dekatnya. Kemudian ketika jauh darinya ada rasa tertusuk didada. Aku menghabiskan semua wktu liburanku bersamanya. Membuatku membayangkan bagaimana jika aku menghabiskan sisa hidupku bersamanya ? Aku menginginkannya. Teramat sangat. Begitulah dia, dia seperti sosok yang tidak pernah ku dapatkan dari ibuku. Dia seperti ayah bagiku. Dan aku mencintainya. Aku memberikan semuanya kepadanya. Maksudku, semuanya. Agar dia tahu aku benar-benar merasakan tidak ingin kehilangannya. Dia pun sering berkata “aku menyayangimu, dan tidak akan menyakitimu” kemudian ku balas “benarkah ?” Dan dia pun berkata “apakah kau perlu bukti lagi ?”. Kalimat terakhir membuatku diam. Dan mempercayainya.

Sebelumnya kami membeli dua buah baju yang sama, bertuliskan “dasamuka” yang menceritakan seseorang yang bisa dibilang pembohong yang ulung. Tidak ada mksd lain. Bukan karena ceritanya, tapi karena baju itu memang bagus.
Dan akhirnya seperti yang dikatakan ftv yang ku nonton siang ini “begitulah cinta, dia datang tiba-tiba tanpa rasa kemudian membuat kita bahagia, dan berakhir dengan sakit”. Aku mengtahuinya. Dia berdasamuka kepadaku. Aku bukan yang pertama, bukan yang seharusnya dia jaga. Kemudian dia membuat janji untuk menjagaku, dan meninggalkan keluarganya. Kemudian aku menangis. Yah aku menangis, aku menangis karenanya. Aku menceritakan kepada ibuku sepulang dari liburan. Kemudian ibu berkata “ayahmu juga seorang yang dasamuka, itulah mengapa ibu sangat menjagamu dan membatasimu, dan ibu gagal”. Ibu berlari meninggalkanku. Berlari sekencang mungkin keluar dari kompleks perumahan. Berlari dan aku mengejarnya dari belakang. Berlari sangat kencang dan sedetik setelahnya aku berhenti berlari. Aku berhenti mengejarnya. Aku berhenti bukan karena dia tidak berlari lagi. Aku berhenti setelah mendengar decitan ban yang mengerem dan melemparkan ibu kemudian berlalu pergi meninggalkan ibu tergeletak dengan banyak sesuatu berwarna merah pekat. Aku berhenti menangis. Aku berdiri dan memutar balik badanku kembali kerumah. Kembali duduk diteras rumahku.
Sekarang aku sendirian, ibu pun meninggalkanku, ibu yang ku jadikan satu-satunya temanku. Ibu yang dihadapanku tidak pernah sama sekali menangis, dia tertawa. Menertawakan apasaja. Ibu yang selama ini menyimpan rasa sakit yang juga kurasakan. Ibu yang menurutku adalah ibu terhebat didunia ini.
Aku terduduk diteras mendengar sayup-sayup lantunan doa dari ruang bawah doa yang akan mengantarkan ibuku pergi. Kemudian aku merasa lapar, dan ku ambil buah apel yang pisau yang biasanya tersimpan dipiring diatas meja di kamarku. Ini senja, senja yang memudar setelah kejadian tadi. Ini senja dan apelnya terasa hambar. Ini senja dan kutusukkan pisau itu keperutku. Ini senja dan akupun terbaring di peristirahatan terakhir disamping ibuku. Kemudian mereka menghamburkan tanah keatas kami. Ini senja, dan ini telah memudar.

Senjaku memudar.

Senja di Restorant Cepat Saji

Kalo senja itu adalah kuning dan merah menjadi orange kemudian emas dan violet, aku akan mencintai apapun itu yang biasa mereka sebut dengan warna. Kemudian aku akan menyebutnya dengan mimpi dan hidup.

Disini, di sebuah restoran tepat saji aku terduduk mengingat hari ini aku membolos satu mata kuliah. Bukan tanpa alasan, aku termasuk orang yang memperhatikan apa yang mereka sebut kuliah itu walaupun aku tidak menyukainya. Aku ingat kata seorang wanita yang ku panggil guru dulu, dia berkata "Cintailah apa yang kamu kerjakan, cintailah pekerjaanmu, apapun disekitarmu, kemudian mereka akan kembali mencintaimu bahkan mungkin lebih dari cintamu kepada mereka". Itu dia yang aku pegang sampai saat ini. Aku berterimakasih atas apa yang kudapatkan sampai saat ini, dan kepada mereka yang memeberikanku sakit. Mereka mengajarkanku apa yang disebut runtuh dan utuh.

Akhir tahun kemari dan awal tahun ini aku merasakan banyak yang bermetamorfosis, baik aku maupun orang-orang disekelilingku. Times going so fast. Aku merasakan utuh, kemudian menjadi runtuh, dan berusaha utuh kembali. Bukankah itu yang biasanya disebut hidup. Aku menemukan bahwa tidak seorang pun yang jahat, itu menurutku. Yang ada hanya aku tidak sependapat denganmu, atau mereka tidak sependapat denganku. Bukankah sometimes thing do not work out the way we want it ? Iya kan ? Tidak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan. Tapi entah kamu atau kalian percaya atau tidak, all the things work out the way we need it. Yah, yang kita butuhkan. Tuhan mengabulkan apa yang kita butuhkan. Bagaimana kemarin aku merasa runtuh, karena Tuhan menginginkan aku menjadi utuh.


Demi apapun, siapapun kamu. Maafkan aku jika pernah membuatmu runtuh.

Selamat sore di kotaku. Bias emas orange itu menyelusup melalui celah lubang udara di restoran cepat saji ini. Aku memerhatikan pembicaraan beberapa wanita disampingku, mereka bercerita tentang hati dan kepercayaan. Lebih tepatnya tentang cinta, dan lelaki. Seperti itulah cinta, mereka datang tanpa rasa, kemudian membuat bahagia, dan akhirnya pergi dengan runtuh. Lagi. Dan Lagi-lagi sabar dan maaf menjadi obatnya. Maksud aku sabar, dimana itu adalah sikap dan perasaan berusaha menenangkan. Kemudian maaf adalah rasa penyesalan dan janji. Iyah, janji. Janji bahwa seseorang yang telah melontarkan maaf tidak akan melontarkan maaf lainnya sebagai rasa penyesalan lainnya.

Disudut lain aku melihat sepasang, hmm mungkin itu yang disebut kekasih. Mereka mengenakan seragam. Sama seperti aku dulu. Dan dari pengalaman bertemu seseorang dan menjalin suatu hubungan yang mereka sebut pacaran itu selama bertahun-tahun aku membuktikan. Bukan dengan waktu yang menunjukkan bahwa kamu mencintainya dan merasa nyaman dengannya. Hanya karena waktu dan tidak ada kenyamanan memperkuat alasan untuk kamu tetap mempertahankannya.

Hanya itu untuk hari ini.
Salam untuk anak perempuan kecil yang berlarian kesana kemari dengan mini dress pinknya. Someday, aku akan memiliki boneka secantik itu juga yang aku dapatkan dari the special guy when the times is right.

Selamat ulang tahun untuk anak kecil yang hari ini merayakannya di restorant ini. Semoga kelak kamu lebih sering tersenym kepada dunia ini. :)

Tentang Nama


Beberapa tahun yang lalu saya bartemu dangan seorang perempuan di halte bis. Waktu itu saya masih kelas 3 SMP, dan dia sudah 16 tahun . Saya mengamatinya sedang memandang ke arah busway di seberang jalan. Pandangan yang kosong dan hampa .Kemudian saya memberanikan diri berjalan kearahnya dan menyodorkan tangan saya. "Nama saya Rere . kamu ?" .
Dia tersenyum sangat manis dengan lesung pipit di kedua pipinya dan memperkenalakan dirinya dengan nama REFA. Waktu itu sekitar jam setengah 5 sore. Kami terlibat dalam percakapan yang cukup seru. Kemudian dia bertanya "Kamu punya ibu ?" .Dan ku jawab "Tentu saja !". Dia juga berkata kalau dia juga mempunyai ibu "tapi dulu". Tidak lama bus datang dan kami berpisah .

Hari-hari berjalan dan kami selalu bertemu di halte setengah jam sebelum jam 5. Dia mulai menceritakan hidupnya yang mulai membutuhkan sesosok IBU. Ibunya telah meninggal sejak dia brumur 7 tahun. Dan ayahnnya baru menikah lagi, awalnya dia tidak menyetujui ada yang menggantikan ibunya. Tapi lama kelamaan dia mulai menyadari kalau ayahnya sudah tua dan dia butuh sorg istri untuk merawatnya.
Beberapa minggu yang lalu REFA berangkat ke Paris, dia mendapat tawaran bekerja disana sebagai seorang Photographer. Dan itu cita-citanya .

***
Hari ini saya kembali duduk diam di halte menunggu bus. Hari ini mendung, tidak seperti biasanya, rintik hujan kecil turun perlahan membasahi jalan raya yang cukup ramai. Seorang wanita yang kelihatannya masih muda berdiri sambil tertunduk. Saya mengamatinya, dan saya kemudian tahu dia sedang menangis. Kemudian dia mendekati saya dan berkata "Kamu punya tissue ?" lalu saya menyodorkan tissue yang selalu diam manis di dalam tas ransel merah sepantat saya. Lalu ku tanya, kenapa dia menangis .
Dia duduk duduk di samping ku dan mulai menceritakan kisahnya.Beberapa bulan lagi dia harus menikah dengan pilihan ayahnya, sedangkan dia mempunyai pilihan sendiri . Tapi dia tahu ayahnya seorang yang hebat dan tentu pilihan yang di berikan padanya juga pasti akan hebat. Namun tetap saja dia tidak dapat menyembunyikan dan sangat merasa sedih karena harus menghentikan sayangnya dengan paksa .Dia kmudian pergi dengan busway yang sama dengan saya.

Kemudian kami bertukaran nomer handphone dan saling curhat lewat sms atau telepon. Dia curhat banyak kepada saya. Tentang kerjaannya, hidupnya, keluarganya. Tapi lebih sering tentang cerita kencannya di Saturday night terakhir bersama mantannya atau pertama bersama calon suaminya. Dia mengundang saya ke prnikahannya, mewah dan banyak pejabat yang datang .
Saya melihat seorang pria yang menggunakan kemeja hitam di sudut ruang sedang berdiri dan berbicara dengan lelaki lain di sampingnya, dan itu dia "mantan pacar" wanita bernama SESHA yang sekarang menjadi sahabat ku. Saya mengetahuinya dari bisikan SESHA beberapa saat yang lalu saat saya naik ke atas untuk memberikanya selamat.
Setelah SESHA menikah kami jarang lagi sms-an seperti dulu, saya tahu dia mungkin sibuk dengan rumah tangga dan kerjaannya.

Saya kembali ke halte, kali ini dengan 2 orang teman saya. ITA dan SERA, saya baru masuk SHS dan mereka teman pertama saya di sekolah baru itu . ITA yang katanya mirip rian d'masiv, suka denger musik dan tukang ngambek. SERA , cewek jilbab yang metal .
SERA , senyum tidak pernah lepas dari wajahnya, tapi siapa yang tahu apa yang pahit di balik senyum manisnya. Dia seorang anak yang tegar, sangat tegar. Bahkan sangat tegar untuk mengetahui kenyataan kalo kedua orang tuanya sudah punya hidup mereka masing-masing. Bersama keluarga mereka masing-masing. ITA siapa yang tahu di balik sikap cueknya dia adalah sosok penyayang , yang sangat tulus. Menyayangi para sahabatnya dan kakak lelakinya.

Hari ketiga sekolah, saya terpaksa harus menunggu di halte "sendiri lagi". ITA dan SERA ? Mereka sedang ada urusan. Yah, tidak apa-apa lah. Toh juga dulu gini !
Hari ini halte tidak seramai biasanya, hanya ada loper koran, 3 ibu-ibu yang sedang membicarakan kasus anang dan krisdayanti, dan seorang cewek seumuran dengan saya memakai seragam batik sama dengan seragam yang saya pakai sekarang. “Dia pasti anak baru deh.” Saya membatin.

Terik siang, panas skali .
Saat ingin naik ke busway, saya mendengar suara benturan di belakang saya, ternyata cewek itu pingsan . Segera saja ku berhentikan sebuah taksi, dan ku bawa dia ke rumah sakit terdekat. Beberapa menit di UGD, kemudian seorang dokter dengan jas putihnya  keluar dan mencari keluarga cewek itu, karena saya tidak tahu nomer telepon siapa yang harus saya hubungi langsung saja saya mengatakan "SAYA KAKAKNYA DOK !"
Dokter sedikit percaya. Kemudian berkata "Dia cuma kecapekan , tolong dia jangan terlalu capek sepertinya dia punya penyakit ginjal. Istirahatnya harus di control nanti ginjalnya tambah parah. Dia sudah sadar, silahkan anda masuk" .
GINJAL ? ku tanyakan hal ini padanya yang ternyata bernama KEIYSHA. Dan dia menceritakan tentang sakit ginjalnya yang sudah lama mengerogoti tubuhnya. Dan bagaimana dia harus melawannya dengan minum berbagai macam obat. Dan ternyata dulunya dia adalah seorang ketua osis di smpnya, saya begitu takjub melihat seorang dengan sakit yang parah mempunyai jiwa leader yang hebat .

Di hari lain. Setelah itu kami berempat berteman akrab, pulang sekolah sama-sama. Dan kemudian suatu hari yang hujan, kami melihat cewek dari kejauhan berlari sambil membawa tumpukan buku. Tanpa melihat dia menabrak kami yang berdiri tidak jauh darinya. Bukunya jatuh berserakan di lantai halte, segera kami bantu membereskan buku yang berserakan di lantai.Ternyata dia anak baru, satu sekolah dengan kami. Dan sekelas dengan ku. Saya dan dia segera akrab. namanya SISI. Berlima kami selalu sama-sama, berbagi cerita dan kekesalan.

***
Sms masuk ke handphone saya ."Telah berpulang ke rumah Tuhan , ayahanda dari teman kita SISI"
hah ?
segera ku ambil tas dan jaket ku dan berangkat menuju rumah SISI .
saat akan menyeberang jalan di dekat halte, sebuah mobil melintas dan menyermpet ku. Pemilik mobil itu segera brhenti dan turun menanyakan keadaan ku. Dia mendapati luka lecet di siku ku, dia berniat mengantar ku ke rumah sakit.Tapi ku tawarkan dia mengantar ku ke rumah SISI dan dia setuju.

Di mobil saya melap darah di siku saya dengan tissue yang di sodorkan cowok bernama DOCHI beberapa saat yang lalu. Sesampai die rumah SISI, saya menghambur ke arahnya, di sana sudah ada KEIYSHA , ITA , SERA , dan REFA .
Ternyata REFA adalah tetangga SISI, dia telah pulang dari Paris ekitar 2 minggu yang lalu. Pulangnya saya diantar DOCHI yang ternyata menunggu karena merasa bersalah. Tak henti-hentinya dia meminta maaf saat perjalanan pulang menuju rumah ku.Setelah itu kami bertukan nomer. Kami mulai sering bertemu dan saling bercerita.
Sampai ketika dia bercerita tentang rencana orang tuanya yang akan bercerai. Dan bagaimana dia dalam hidupnya. Saya akui cowok memang lebih memilih bungkam dari pada curhat soal masalah mereka, mereka begitu menjaga privacy.

***
Hari yang dingin di bawah payung mendung. Jaket merah andalan ku telah tertempel hangat di tubuh ku berpasangan dengan payung bening di atas kepalaku sampai sebuah mobil berhenti di depan ku. Kaca mobil terbuka dan ku dapati sosok SESHA, senyum ku mngembang. "Ayo masuk, aku antar kamu pulang" katanya. Dia memperkenalkan balita yang kira-kira berumur 2 tahun tengah duduk di sampingnya sebagai anaknya, namanya GALIH. Dia meminta maaf  karena tidak bisa memberi tahu nomer barunya, karena handphone-nya lamanya hilang beberapa hari yang lalu. Kami kembali betukaran nomer dan kembali akrab seperti dulu lagi.

****
Begitulah HALTE BUSWAY versi ku. Ada banyak kisah disna. Senang, sedih, haru, gembira, dan tawa. Bahkan saat aku terbaring kaku di peti coklat dengan gaun putih bersih di tubuhku. Kenangan indah HALTE BUSWAY datang memberi doa, cinta, dan ucapan terakhir meraka untuk ku. SERA, SESHA, ITA, REFA, KEISHA, SISI, dan DOCHI. Merekalah HALTE BUSWAY versi ku.
Mereka ada saat aku juga brusaha melawan kangker otak ku. Membantuku tegar sampai saat terakhir .

MEREKA ... bukan tentang BUSWAY atau pun  HALTE .
MEREKA ... dimana masing-masing memiliki ketegaran dan kekuatan sama layaknya beton.
MERAKA ... bukan sekedar nama yg sekilass .

tapii .... MEREKA tentang sbuah nama yg tak trgantikan yaitu SAHABAT .***

Ini Karma Terindah Troy


"Gue mau putus. mungkin ini lebih baik" itu kalimat yang Arga lontarkan, begitu jelas berdengung di telinga Farah. Lirih Farah membatin "Mungkin memang itu yang terbaik. Mungkin gue terlalu dalam menyakitin dia. Mungkin gue bakal nyesel nanti" jelas sekali nafasnya terdengar berat. "Oke ga, mungkin emang harus kayak gini akhirnya. Gue yang salah, gue yang balik syg sama Troy. Tapi, ini semua bukan tanpa alasan" bisik Farah di pelukan Arga. "Cukup Fa, semua emang harus selesai. Gue yang ngerbut lo kemarin, dan sekarang gue harus nanggung karma gue. Semua di luar kendali gue. Gue mesti pulang sekarang. Gue mesti" Arga berlalu meninggalkan Farah terdiam sendiri di teras apartemennya. Sayup-sayup dia mendengar suara knalpot motor sport Arga berlalu kencang, sama seperti air mata Farah yang tiba-tiba ga bisa terbendung.
"Ini emang salah gue, gue yang ga bisa memilih. Gue yang sayang Arga dan Troy. Gue bakal kena karma entar, sama kayak Arga. Maafin gue Ga, lo tau kan? terlalu banyak mimpi yang lo janjiin ke gue. Dan itu buat gue ga bisa jaga diri, gue emang mesti pergi dari lo sebelum semunya terlambat ga. Maafin gue." Farah kembali membatin dengan air mata yang sudah mulai membanjiri kedua pipi merona merahnya, dia menatap kotak merah. Kotak tempat dia nyimpan semua kenangannya dengan Arga yang satu setengah tahun yang lalu. Dia lalu meraih handphonenya dan menghubungi orang yang selalu menjadi daftar panggilan keluar paling atas di handphonenya, Troy. "Fa, lo ga papa kan?" suara Troy di seberang terdengar agak khawatir. "Troy, gue di putusin" jelas Farah singkat tp sangat jelas. "Kok bisa? karena gue yah? maafin gue Fa, harusnya gue ga masuk ”lagi” di kehidupan lo. Ga saat lo punya seseorang. Maafin gue Fa" kata troy.
"Ga apaapa Troy, ini salah gue. Harusnya gue setia. Gue yang ga bisa memilih, gue yang minta buat dipilih. Dan Arga milih untuk ninggalin gue. Ga apa apa Troy, mungkin gue bakal kena karma besok. Gue salah karena gue, balik sayang sama lo Troy. Harusnya ga, kan?" kata Farah mencoba untuk tidak membuat Troy merasa bersalah dengan masalah yang dia buat."Maksud lo?" Troy terdengar sedikit bingung. "Troy, jangan muna lo. Lo tahu gue udah sayang sama lo kan jauh sebelum lo sayang sama gue. Gue tahu waktu itu lo punya orang, jd gue nyerah"
"Fa, lo kok? hm, waktu sama Nina? gue udah putus, gue ga syg sm dia. kita cuma terjebak. Gue cuma butuh orang, dan lo ada" ternyata semua cuma salah paham, Troy ga sebrengsek orang lain bilang.
"Mungkin ini bukan waktu yang tepat, gue tau jam 11 malam tadi lo baru putus dan ini baru jam 2 pagi. Gue tahu, ini masih ga cukup sehari lo putus, tapi gue ga mau kehilangan kesempatan. Gue sayang sama lo, gue mau lo jadi pacar gue"
***
Ini udah sebulan lebih Farah jalan dengan Troy, udah sebulan lebih juga Farah lost contact dengan Arga. Tapi siapa yang tahu, bahagia Farah dengan Troy saat ini? setengah hatinya masih terbawa di Arga.
titt titt titt. Dan message masuk ke handphone Farah "Agra"
"Fa, gue daftar di fakultas HI. Ini buat buktiin ke papa lo gue bakal bisa jadi mantu dia, mungkin sekarang lo dengan Troy tapi gue bakal tetap jadi akhir lo". "apa maksud Arga?" Farah membatin.
tiitt tiitt titt. Beberapa minggu kemudian setelah message terakhir Arga, hari ini kembali masuk di handphone Farah. "Thanks buat satu setengah tahunnya Fa, sekarang gue mulai terbiasa tanpa lo." air mata Farah jatuh lagi, apa maksud Arga? "Oke, mulai hari ini gue bakal sayang dan cinta dengan Troy sepenuhnya. Kalo gue ga bisa membenci, gue bakal coba ngelupain Arga dengan cara ga mau mengenal dia lagi" Farah menutup matanya dengan kedua telapak tangannya terbenam dengan air mata yang lagi lagi mengalir deras karena Arga. Semua memory tentang Arga kembali terlihat jelas di ingatannya. Saat pertama kali Arga menciumnya, ciuman pertama yang ia janjikan untuk suaminya kelak. Saat pertama kali Arga menamparnya, saat Arga menjanjikannya berjuta janji suci. Saat Arga berusaha merebut sucinya. Dan dengan mudah meminta maaf. "ARGGGHHHH, GUE NYESEL KENAL LO GA. UNTUNG GA SAMPE HAMIL GUE. BRENGSEK LO GA, GUE GA BAKAL MAU KETEMU ATO KENAL LO LAGI. GUE GA BAKALAN MAU" Farah berteriak kecang di dalam apartemennya yang luas, menghamburkan apa saja yang ada di dekatnya. Merobek dengan brutal bantal tidurnya sehingga bulu bebek di dalam itu berhambur keluar menghujani Farah yang sekarang terduduk di lantai. Dia lalu meraih rokok dan korek di atas meja riasnya. Yang sebulan terakhir dia hisap.
Keesokan harinya, ini masih sekitar jam 4 pagi. Dia kemudian meraih kunci mobil merahnya dan melesat kencang meninggalakan tempat parkir apartemen menuju rumah Arga. Di tempat duduk sebelah kemudi sudah ada kotak merah. Suara decitan rem mobil membangunkan Arga dari tidur, suara keras benda yang jatuh tepat di mobilnya di halaman rumahnya membuat alarm mobil berteriak kencang dan berhasil membuat Arga terloncat dari tempat tidurnya, dia segera mencari tahu dari jendelanya. Sebelum dia sempat melihat siapa pelakunya, mobil merah itu kembali mendecitkan bannya dan berlalu dengan cepat. Arga kemudian melangkahkan kakinya ke halaman rumahnya. Mematikan alarm mobil dan melihat apa benda yang menghantam mobilnya.
Di rumput yang agak basah oleh embun, Arga mendapati kotak merah yang memuntahkan seluruh isinya. Arga kemudian memungut tiket nonton yang bertebaran, bunga mawar yang sudah layu, dan yang lainnya. Memasukkannya kembali ke dalam kotak, dan membawanya ke kamar.
***
Itu kejadian 5 tahun yang lalu, saat Farah baru lulus SMA. Hari ini dia berada di sebuah butik disainer terkenal, melihat banyangannya di cermin ukuran raksasa tengah mengenakan kebaya modern yang berwarna putih bersih. Farah tersenyum "Troy gimana menurut lo? Yang ini pas ga?" Dia melihat ke arah Troy dengan tatapan berharap, berharap semoga yang ini sudah terlihat bagus di mata Troy. Bukan apanya, ini kebaya ke delapan yang sudah dia coba, dan kebaya ini sangat berat. Senyum Troy mengembang mengalihkan perhatianya dari laptop yang sedari tadi dia utak atik. "Sempurna ! Mbak Lina liat deh, gue ga salah milih istri kan? Liat dong, calon istri gue sempurna. hahaha" Troy dengan yang takjub memerkan Farah pada pemilik butik sekaligus disainernya. "Hahaha, memang bener Troy. Terus yang kedua tadi buat foto pra wedding, yang warna putih jg. Terus yang merah itu buat puncaknya. Terus..." jelas Mbak Lina yang segera di potong oleh Farah. "Stop Mbak, bingung nih gue. Mbak atur aja ya bajunya. Entar Sarah (yang ngehandle semuanya, asisten Farah) yang ngatur lainnya. hha"
"Troy lunch dulu dong, habis itu anter gue balik ke rumah sakit. Ada rapat sama dokter soalnya. Lo jg masih ada rapat kan. Tapi besok kosongin jadwal ya sayang, kita mau foto prawedding kan?" tanya Farah. "hm, oke. Eh tapi photografernya udah lo hubungin. Gue ga mau besok ke trelereran" Troy sedikit ngedumel. Mereka berdua emang turun langsung mempersiapkan pernikahan mereka di bantu oleh event organizer yang di tangani sama Sarah.
"Ga tau tuh si Sarah." kata Farah. "Udah ko Fa, besok kalian langsung ke lokasi pemotertan aja. Gue sama yang lain stand by disana kok" jelas Sarah.
Pernikahan Troy dan Farah sisa 2 bulan lagi. Sesuai dengan kesepakatan mereka, 5 tahun dan sukses harus mereka pegang. Sekarang Troy sudah menjadi pemegang perusahaan yang lumayan banyak. Bisnis yang dia mulai dari nol, sekarang mendapatkkan hasil. Farah, dia juga punya bisnis sendiri. Selain itu sekolah fotografi yang iya bangun sudah mulai terkenal dimana mana. Dia jg punya 2 rumah sakit yang cukup terkenal. Farah sudah lebih baik sekarang, dia dan Troy saling mengisi kekurangan. Mereka tulus saling mencinta sepenuhnya.
***
Dua minggu sebelum pernikahan. Troy menyempatkan diri terbang ke Paris untuk membuka perusahaan baru di sana, berharap setelah menikah mereka akan menetap disana seperti mimpi Farah. Rumah pun sudah di beli disana. Di balkon kamar rumah itu tepat terlihat jelas menara eifeel. Ini juga mimpi Farah, beberapa bulan yang lalu mereka berdua sempat berlibur ke Paris sambil melihat perkembangan pembangunan rumah baru mereka.
Troy ke Paris, dan Farah ke Italy untuk membuka sekolah seni. Mereka terpisah negara.
Farah mengagumi arsitektur dan mengabadikannya di kamera kesayangannya. Tanpa sengaja dia menabrak seorang pria yang berdiri di sampingnya "oh my godness, I'm really sorry sir, I hit you till you drop handphone. whether your phone is damaged? I will replace it. oh i'm so sorry" Farah dengan sontak menunduk dan memungut handphone pria itu yang jatuh berhamburan. "no no no. it's alright. Ijust suprised.. I just... Farah? Lo Farah kan?" tiba tiba pria itu mengenali Farah. Mereka berdua kemudian berdiri dan terdiam. "A..ARGA? oh my gosht, I mean. who are you? siapa lo? Gue sama sekali ga kenal" raut wajah Farah berubah menjadi arogant. Dia kemudian merogoh tas dan mengambil dompetnya. "Ini, segini cukup kan? Lo perbaikin hape lo, ato lo beli hape baru. Udah kan? permisi ya." Farah kemudian berlalu meninggalkan Arga dengan sedikit menahan emosi. Dia menuju mobilnya, di rogohnya kembali tasnya, sesuatu yang penting hilang. Kemudian dia mengahamburkan isi tasnya, dengan gugup karena kejadian tadi dia mencari kunci mobilnya. "ARGGHH, sial ngapain dia disini. Ini Roma, terlalu jauh dari Jakarta. Kenapa dia mesti ada di sini?" Farah membatin. Kemudian dia mendengar suara dari belakangnya "Mencari sesuatu?" Farah menoleh dan mendapatkan Arga memegang kunci mobilnya. "Lo ngejatuhinnya tadi". jelas Arga singkat. "Thank you sir" kata Farah singkat, dia kemudian mencoba berlalu lagi tapi kali ini Arga menahannya. "Sorry, gue mau minta tolong aja" kata Arga. "Oke, apa? Ayo cepat, gue ga punya banyak waktu" kata Farah sedikit tidak ramah.
"Handphone gue lo rusakin, tas gue ilang. passpord gue jg ikut ilang, kunci kamar hotel jg ikut ilang. Bisa ga gue minta lo anterin gue ke hotel gue, buat ngambil baju gue dan nginap di tempat lo?" kata Troy agak segan. "what the hell.. hmm, excuse me sir. but I do not know you. I have your phone continuously change their money, so my responsibility is not there. jadi tolong selesaikan masalah anda sendiri. I'm so sorry" Farah kaget dan berusaha berlalu, tapi lagi lagi dia di tahan oleh Arga. "wait wait, sorry banget Fa. Tapi tolong banget kali ini gue butuh banget. Card gue ada di tas itu, setidaknya sampai tas gue ditemukan ya. Gue bakal ke polisi dulu. Cuma lo yang gue kenal disini, gue jg kesini baru pertama kali" Arga memelas. "I DON'T KNOW YOU, SIR !" nada bicara Farah sedikit meninggi. "oke, oke, okei. I'm Arga. I'm from Indonesia, like you. So could you help me now? please !" kata Arga lagi. "Oke, ikut gue."
***
"Gue minta alamat lo Ga. Gue bakal kirim undangan ke lo begitu gue nyampe di indonesia" kata Farah kepada Arga.
jam 13.46 waktu Jakarta, handphone Farah bunyi. Dia baru saja turun dari pesawat. Telfon dari Troy? terkahir dia nelfon semalam saat baru turun pesawat dari Paris. Dan hari ini dia kan mau ke Bandung. "Halo, selamat siang. Kalo boleh tahu anda apanya sodara Troy ya?" bukan suara Troy? batin Farah. "Yah siang pak, saya tunangannya Troy pak. Bapak siapa ya?" tanya Farah bingung. Dia berjalan menuju parkiran bandara, di sana sudah ada mang Dadang sopir keluarga yang menuunggu. "Saya dari polres Bandung mbak, kami dengan berat memberitahukan sodara Troy sekarang ada di rumah sakit Sudirman Bogor mbak. Sodara Troy mengalami kecelakaan sekitar 30 menit yang lalu mbak. Kami meminta tolong untuk menhubungi keluarga yang lain mbak. Terima kasih mbak" GLEEDEEERRRR ! petir serasa menyambar kepala Farah dia menjatuhkan handphone, koper dan donat yang sedari tadi di tangannya. Mang Dadang berlari memungut handphone dan mengangkat kopernya. "Mang kita ke Bogor sekarang, rumah sakit Sudirman mang" dengan gugup dia memencet tombol tombol di hapenya "Sarah, lo telfon bonyok gue sama bonyok Troy. Troy kecelakaan, dia sekarang di RS Sudirman Bogor" Farah menutup telv dan membenamkan dirinya di telapak tangannya. "Troy, please lo jangan kenapa-napa dong. Please Troy."
Begitu sampai di RS, Farah menghambur ke ruang UGD. Troy tertidur dan banyak Darah di kepalanya. Troy ga sadar "Troy, gue udah dateng. Lo bangun dong sekarang. Jangan kayak gini. 3 hari lagi kita bakal nikah Troy" suara Farah lirih berbisik di telinga Troy. Dia membenamkan wajahnya di punggung tangan Troy. "Troy bangun dong gue sayang lo"
Sudah 5 hari Troy koma, dan sedetik pun Farah ga pernah ninggalin Troy. Pagi ini Farah membuka jendela kamar VVIP rumah sakit dengan perasaan sama seperi 5 hari yang lalu. Dia kemudian berlutut di bawah patung Bunda Maria dan berdoa dengan menunduk dan mata tertutup di samping tempat tidur Troy "Bunda, hari ini aku kembali berlutut memintamu memberikan keajaiban dalam kasihmu. Bangunkan Troy dari tidurnya yang cukup panjang ini. Bunda Maria, limpahkan cahaya kasihmu di kamar ini. Tolonglah anak Tuhan yang berlutut ini. Jangan pisahkan kami, jangan rebut mimpi kami. Amien" air mata Farah kembali mengalir di kudua pipinya. Dia kemudian duduk di samping ranjang Troy, melihat Troy dengan selang di hidungnya, dengan mata sembab yang terus tertutup. Cahaya matahari pagi masuk menyinari wajah Troy. Farah menggenggam tangan Troy lembut "Hei kamu, kenapa belum bangun juga" air matanya masih mengalir deras. "Hei, kamu bodoh. Dasar! Tahu ga salah kamu apa Troy? Kamu ngelewatin hari pernikahan kita. Jadi kita mesti menikah kapan Troy?" Farah kemudian kembali membenamkan diri di telapak tangan Troy. Tak lama tangan Troy bergerak dan Troy mulai berbicara "Maafin aku Fa" dengan lancar tanpa terbata-bata. "Troy?" Farah sangat kaget dia mengangkat wajahnya, menyeka air matanya, dan berdiri hendak memanggil dokter. Tapi.. "Mau kemana Fa? ga usah panggil dokter. Aku cuma mau berdua sama kamu." dengan mata sayu dan suara yang sedikit lemas Troy meminta Farah duduk kembali. "Farah.. Maafin aku ya. Aku ngelewatin Hari pernikahan kita. Terima kasih untuk selalu ada di samping ku" Troy menggenggam tangan Farah, Farah terdiam dengan air mata bahagia yang membasahi pipinya. "Fa, aku minta cium dong. haha" kata Troy dengan tertawa kecil. "Haha, kamu genit." kata Farah sedikit lemas. "Ayo Fa, aku kangen kamu" kemudian Farah berdiri dan mencium kening Troy di atas ranjang dengan lembut. "Makasih Fa sayang. Aku sayang kamu Fa, Aku cinta kamu, Aku ga bakal ninggalin kamu. Aku.. Aku akan selalu ada di hati kamu" kalimat terkhahir “aku akan selalu ada di hati kamu, Fa”. Membuat Farah sedikit bingung dan takut. Farah menatap Troy dalam keheningan. Mengamati Troy berusaha bernafas dengan mudah, hinggah keheningan terpecah oleh suara pintau. Tok tok tok.
"Buka Fa, itu Arga" pintah Troy, Farah sedikit kaget tapi segera dia membuka pintu. Ternyata memang Arga. "Hai Troy, gimana keadaan lo" tanya Arga dengan santai. Troy pun membalas dengan santai. Mereka kemudian terlibat percakapan yang seru. Farah hanya bisa mengamati keanehan ini, sang mantan pacar dan sang calon suami yang pernah terlibat dalam masalah yang sangat tidak santai sedang bercerita satu sama lain dan sambil tertawa pula. Bhakan sebelumnya mereka tidak pernah saling berbicara.
Sampai akhirinya raut wajah Troy berubah menjadi serius "Arga, gue mau minta sesuatu sama lo". "Apa ?" Tanya Arga Heran. "Denger gue baik-baik. Gue hanya bisa ngejaga Farah sampai sini doang" kata Troy yang dengan sukses membuat Farah dan Arga kaget. Dengan tenang Farah berkata "Haha, Troy ini emang suka bercanda Ga. Iya kan?" Troy hanya terdiam dan tidak merubah raut wajahnya,sampai dia kembali berkata "Ga, gue sayang, gue cinta sama Farah. Gue harap lo bisa jagain Farah buat gue. Gue emang pernah janji ga bakal ninggalin dia. Hanya raga gue yang pergi, gue bakal selalu ada di hatinya dia. Gue bakal selalu ada kemana pun dia pergi. Gue bakal ada dimana pun dia inginkan gue ada. Gue sayang Farah. Please jagain dia buat gue. Jangan pernah sedikit pun lo sakitin dia" Troy lalu meraih tangan Farah dan Arga. menyatukannya di atas dadanya. "Farah gue sayang lo, gue cinta lo, gue ga bakal ninggalin lo" kalimat terakhir Troy buat Farah. Troy kemudian menarik nafas panjang dan menutup matanya dengan tenang.
***


Paris 5 Mei 2022
"Dafa, Keishia. Mainnya jangan jauh jauh ya. Sebentar lagi pesawatnya akan berangkat" kata Farah. "Oke bunda. Ayah Arga, boleh aku dan Keishia membeli Ice cream?" Dafa memasang muka memelas pada ayahnya. "Tentu !" kata Arga sambil tersenyum.

Jakarta 6 Mei 2022.
"Hai ayah Troy. Kami datang lagi. Kami membawakanmu bunga sakura dari Jepang, bukan kah kau suka? Natal tahun kemarin kami membaca buku harian mama bab kedua. hhhi" kata keishia sambil menaburkan bunga sakura yang mereka beli di Jepang saat berlibur Februari lalu. Rumput pusara Troy yang hijau kemudian tertutup bunga sakura. "Kata bunda dan ayah Arga, kami harus membaca buku harian bunda bab per bab setiap tahunnya agar kami tahu siapa kau. Ayah Troy, terima kasih ya sudah membuatkan rumah terindah di Paris. Aku suka sekali." kata Dafa tersenyum girang. "aku juga suka" kata keishia lagi. "Kami menyayangi mu Ayah Troy" kata Dafa dan Keishia bersamaan.
Arga dan Farah saling menatap dan kemudian tersenyum. Setelah itu mereka berempat berlalu.
"Tunggu aku lupa sesuatu" Kata Farah dan kembali berjalan menuju pusara Troy. dengan berbisik "Troy gue sayang lo, gue cinta lo, gue ga bakal ninggalin lo. Makasih ya sayang. Gue kena karma. tapi karma yang indah. Semua berkat lo. Je`taime Troy" setelah itu Farah berlari kecil menghampiri Arga, Dafa, dan Keishia. Keluarga kecil yang Troy berikan kepadanya.

Dari kejauhan, seorang dengan kemeja putih mengamati mereka.Berdiri bersandar di batang pohon besar, dan bergumam "Ayah Troy juga sayang kalian, terima kasih sakuranya" kemudian tersenyum dan menghilang.


.T H E   E N D.