Kamis, 29 Maret 2012

Demo Ricuh itu GAOL GILEK

Gueh lagi kejebak di rumah temans, soalnya kota gueh lagi aksi demoh yang super duper gaol. Gueh lagi nonton yeh, jadi gueh lagi nonton metro tipi. JEKARDAH ladang demo gede banget, katanya 8 orang ketembak dan 1 orang tewas katanya sih. Gueh gaje gitu juga boo'. Soalnya yah cin yah, gueh juga nonton tipi ajah.

Trus kota gueh, Mekazzar juga ikutan bentrok. Demo gitu deh. Gile ajeh nih yeeh, soalnya demonya sampe malem gini dan masih memanas gitu deh. Apa gak capek juga gituh. Gak gerah gitu elohnya kagak mandi gituh. Gara-gara lo padeh yah, gue kagak bisa balik ke rumah ciyn. Loh semuah gak cucok deh boo' masa tuh yeh loh gituh. Katanya biar gaol gitu yah. Riusak deh loh ciyn.

Pulang gih. yah pulang yah, besok aje yah di lanjutin. Rempong deh.

Oke see yah, semoga nih ye ricuh demonya cepet selese yah. Jekardah en Mekazzar.

@anha_nunah the annoying mother father tonight

Ada banya hal yang mengesalkan hari ini, yah masalah kantin itu tadi. Karena cewek berambut panjang melintasi mata saya dan membuat saya minder, dan demo di depan kompleks yang belum selesai-selesai. Dan rasa khawatir. Dan gatal karena belum mandi karena belum pulang. Tapi @anha-nunah adalah orang yang paling ngeselin malam ini. Dia sangat annoying.

Tugas kelompok saya gak selesai itu karena dia. Asal tahu saja dia tengah menjawab soal kuis di tivi, kompas tivi tepatnya. Dan dengan suara lantang, kamu pikir Helmi Yahya mendengar mu an ? Sebelumnya dengan keponya dia membuka akun twitter artis-artis dan memfollow mereka. Sangat norak loh Ana !!

Oke, bulu mata kamu memang bagus ana, tapi demi apa kamu teriak-teriak menjawab pertanyaan kuis di tivi. Sangat tidak seksi, lihat saya. Sebelumnya lagi dia membuka akun twitter wanita manis berambut panjang yang katanya teman sdnya. Berhasil membuat saya kepo. Asal tahu saja, saya sudah move on, suda mati rasa sama orang yang kemarin. Tapi dia memang kepo, ana kepo. Dia suka sinetron entah apa itu.

Dia sedang menerima televon papa saya. Saya memang sedang terjebak dirumanya karena demo besar-besaran di kota ku. Alhasil, si papa menyuruh untuk menginap di rumah ana saja. Yeeee pesta piamaa !!! (ongan publik0. Karena ini artinya saya akan terkepoin sepanjang malam. ANAAAA !!! 

Namanya Ana, walopun tidak mandi sore dia tetap manis. Dan cewek berbaju biru dan berambut panjang tadi juga manis. ahahahah. Tapi ini tentang Ana, tolong saya dari dia. Dia semacam tomcat, jangan di tepok, dia berbisa. Bisa-bisanya dia kepoo !!!! aaaaaaaaaaaaa........

Sudah, saya sudah cukup dengan ini. Saya butuh sikat gigi dan mandi dan makan. TOLONG !!

Rabu, 28 Maret 2012

Sedikit Dari @LevitasiHoreMks

Berikut adalah sedikit dari @LevitasiHoreMks, adalah sebuah komunitas foto yang mengambil teknik levitasi sebagai dasar dari foto atau foto levitasi adalah sebuah foto yang membuat kita seolah-olah melayang. Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa foto melayang ini terinspirasi dari blog www.yowayowacamera.com. Sebelum terbentuk di Makassar, suda terbentuk juga di Jakarta dengan nama Levitasi Hore @LevitasiHore. 

Untuk bergabung caranya sangat  mudah, ikut saja acara photowalk kami yyang akan kami infokan di akun twitter @LevitasiHoreMks. Kamu tidak harus punya kamera digital tapi kamera hape atau pocket pun bisa di gunakan.

Berikut adalah hasil hunting pertama kami. Saya dan teman-teman levitasi lainnya.









Terimah Kasih
Salam Levitasi, WE ARE LEVITATE NOT JUMP :)

Dearest Mantan

Dearest mantan
Ahahahah, itu lucu ketika saya menyebut kamu mantan. Sebelumnya memang kamu someone special. Oh ya, di bawah ini saya banyak memuat tentang kamu. Tapi memang 3 hari kemarin tidak cukup untuk kamu lebih mengetahui saya dan memberanikan diri mengajak saya dalam suatu hubungan. Beruntung karena kita tidak terlalu jauh, dan belum ijab kabul. Lol.

Seperti yang saya bilang sebelumnya ke seorang teman, "gak semua a relationship itu work out the way you want it" seperti ini. Kita atau mungkin cuma saya yang menyayangi kemudian menjadikan itu alasan pertama untuk tetap stay. Maaf, tapi saya benar-benar kurang waras bersamamu. Saya menjadi sangat tidak nyaman atas sikapmu, kemudian menangisinya karena saya menempatkan perasaan pada posisi paling atas, dan saya tau saya salah. Hm, dan saya tau juga kamu tidak pernah mau menjadi salah. Maka saya mengalah.

Sebelumnya saya tidak pernah sama sekali untuk apapun mengalah, kemudian saya membandingkan derajat mengalah kamu dengan orang sebelum kamu. Dan menurut saya sangat berbeda. Saya berdiskusi ke teman-teman terdekat saya soal ini. Kemudian saya tau, saya membanding-bandingkan kamu. Dan itu tidak sebanding. Disini memang salah. Ahahahahah. Oh ya. Kamu bilang "we're different" wow demi apapun sayang, saya menjadikan itu sangat klasik. Itu cerita SMA saya dulu, berkata kita berbeda. Untuk umur kita sekarang, masi pantaskah ? Bukan kah semua orang berbeda ? Bahkan untuk anak kembar sekali pun. Belajarlah untuk jujur "katamu" kan ? Untuk apapun.

Beruntung saya seorang pemaaf karena tangan saya lentik tapi sedikit tidak halus. Ini karena pembantu di rumah saya sedang tidak ada dan memaksa saya untuk bekerja. Hahahaha tapi ini tidak penting.

Yah mari kita amati, bahwa mantan (walau katamu tidak ada mantan) adalah pelajaran hidup terbaik. Semakin banyak mantanmu, semakin banyak pelajaran yang kau dapat. Ehhhh.

Seperti kata ibu saya "jangan percaya pada pacar kamu, yang suda berani melamar saja belum tentu bisa di percaya" ahahahaha. Kamu bilang "there's to much I don't like from you" eyuhhh disgusting opinion. Maka buat kamu belajarlah menerima kekurangan seseorang, atau kamu sama sekali tidak mendapatkan kelebihan orang itu. Lagi-lagi semoga Tuhan memberkatimu.

Sekedar mengingatkan a relationship : saling berkontak, mungkin ketemu, suka, nembak, manis, pacaran, sedih, bertengkar, gak nyaman, marah, putus, sakit hati, gak bisa move on, galau, mati rasa, kemudian move on leave on go on dsb. Sekian. 

Mantan Pacar Mantan Pacar Saya

Saya tengah menikmati udara kantin. Hari ini karena terlalu banyak kata malas di melayang menghampiri "kami". Kenapa kami, karena saya tidak sendiri merasakannya. Bukan tidak sendiri dalam artian saya dengan seorang hati yang lain. Tapi dengan teman-teman saya lainnya. Iyah, hari ini ada praktikum, dan demo. Dua hal yang kontras tapi bisa membuat satu perasaan yang sama, yaitu malas.

Saya tengah menyeruput lagi, entah minuman apa. Sedang teman saya dengan tudung biru tua hari ini meng"kode" saya. Itu, itu. (CUKUP ITU, JANGAN SEBUT NAMA). Dia dengan baju biru muda, dan dengan bawahan rok entah warna apa, saya lupa. Berdiri di depan saya dengan seekor temannya lagi. Siapa dia, hm itu dia "past" dari "past" saya. Rambutnya tergurai indah, panjang. Sedangkan saya, bertudung (atau kalau kata teman saya "taplak meja di kepala") berwarna ungu. Sangat janda. Dia anggun, berbeda dengan saya. Saya "GUGUN" berarti tidak anggun -__-. Dia manis seperti gula pasir, sedangkan saya manis seperti kecap asin, berarti tidak manis. Sangat krik. Dia memakai warna soft hari ini, sedangkan saya memakai warna ngejreng, sangat terlihat kalau saya sedang berusaha tidak galau. Tembok di sebelah saya di kantin itu berkata "merapatlah dhila, benturkan wajahmu di sini biar terlihat lebih manis dari dia" (pembodohan).

Saya tengah menulis ini dan saya tidak tahu ini tentang apa, yang pasti saya sangat hmm tidak tahu lah. Tembok mana tembok. setelah ini saya akan mencari topeng di toko terdekat, topeng apapun itu dan mencari musik kemudian menari ala "iwa peyek" entah untuk apa, saya hanya ingin menari. Atau berhubung saya demo hari ini saya ingin ikut mengguling-gulingkan diri ditengah jalan dan di bakar seperti ban. huaaahh dia manis, rambutnya panjang, anggun, lembut, pintar dan bajunya warna biru muda. -___-

Saya ingin menulis dan menerbitkan tulisan tentang bahwa saya sedang tidak bersama siapa-siapa sekarang. Tapi nanti sajalah. Paling tidak "cukup tahu saja" (kalo kata anak gaul galau), bahwa "dia" that's why.....


Selamat ber"take a breath" saya mati rasa. :D

Senin, 19 Maret 2012

Levitasi Photography

Levitasi Photography atau teknik foto yang membuat foto seperti melayang ini, pertama kali saya lihat dari sebuah blog karya photography Natsumi Hayashi di blognya http://yowayowacamera.com. Saya tertarik dengan hasil foto yang diberikan dan ditampilkan di dalam blog itu. Kemudian saya mencari suatu komunitas yang mungkin bisa membantu saya membuat foto seperti itu. Kemudian saya menemukan sebuah akun di twitter yaitu @levitasihore, sebelumnya saya melihat komunitas ini melalui sebuah televisi swasta. Karena kebetulan saya berada di Makassar dan komunitas levitasi di Indonesia yang saya tahu ada di Jakarta, saya ingin mengajak teman-teman di Makassar khususnya untuk membentuk suatu komunitas yang bisa memberikan kita ruang untuk berkarya seperti Natsumi Hayashi.

Ada juga Tips membuat foto levitasi tanpa editing: (http://macaronimia.com)
  • Fotografi levitasi berbeda dengan Jump Shot. Levitasi harus memperlihatkan model yang seakan melayang alami tanpa terlalu banyak ekspresi wajah.
  • Foto levitasi tanpa editing dapat  dilakukan dengan kamera professional (DSLR) maupun kamera biasa (kamera ponsel, pocket cam)
  • Foto levitasi dengan kamera DSLR, bisa memanfaatkan Burst Mode (Continuous Shooting). Dengan sekali menekan tombol shutter, langsung menghasilkan beberapa jepretan sekaligus. Foto-foto hasil jepretan dengan Burst Mode dari kamera DSLR dapat dipilih mana yang paling pas mendapatkan moment “melayang”
  • Foto levitasi dapat dilakukan dengan kamera non-professional, namun lebih tricky karena mengandalkan ketepatan menekan tombol rana saat model melompat.
  • Pastikan cahaya cukup, agar bayangan terbentuk sehingga efek model sedang melayang lebih terlihat.
  • Gunakan shutter speed tinggi untuk menangkap model yg melayang dengan lebih fokus (freeze motion). Cahaya yang cukup sangat berperan untuk mendapatkan shutter speed tinggi.
  • Gunakan low angle, agar model terlihat tinggi melayang.

Kemungkinan ada teman-teman yang tahu komunitas levitasi ini yang ada di Kota Makassar atau belum ada kah ? Atau ingin membuat komunitas ini. Boleh hubungi saya @dhilahanafi di twitter. Karena saya dan teman-teman saya berniat membuat komunitas ini di Makassar.

Berikut adalah contoh foto Levitasi dari http://yowayowacamera.com :







Atau hasil dari @levitasihore dalam http://levitasihore.tumblr.com :







oke sekian dari saya
Dhila Nahrifa Hanafi

Rabu, 14 Maret 2012

Minggu, 11 Maret 2012

Malam Di Akhir Pekan

Akhirnya saya tahu mengapa malam minggu atau sabtu malam atau saturday night itu menjadi hal yang sangat di tunggu-tunggu untuk menghabiskan waktu bersama, siapa saja. Mungkin paca kamu, pacar kamu yang kedua, pacar kamu yang ketiga, pacar kamu yang keempat, pacar kamu yang kelima, dan juga selingkuhan kamu. Ups, saya pikir yang terakhir dan keempat dari terakhir itu butuh di skip saja. Saya hanya punya satu, iyah. cuma sebiji, seekor, sebuah, seorang lebih tepatnya.

Saya menulis ini dengan keadaan sangat tidak fokus, jadi sebelumnya saya sangat minta itu yang namanya maaf kalau tulisan saya agak kacau dan tidak beraturan. Karena, saya menulis ini di hadapannya. Menatapnya tengah tertawa bersama teman-temannya memandangi sebuah layar lain dan sesekali mencomot kentang goreng di hadapannya.

Sebelumnya saya benci, hm bukan, cuman sedikit tidak menyukai malam minggu itu. Terlalu macet, terlalu padat, terlalu banyak manusia, terlalu sempit, dan mungkin terlalu singkat seperti malam ini.

Untuk sesuatu yang (tunggu sebentar, dia tengah memandang saya, dan saya salting) oke lanjut. Untuk sesuatu yang, hm saya lupa saya benar-benar tidak fokus. Jadi ceritanya saya pergi menonton konser, untuk umur saya yang masih sangat sangat muda itu sesuatu yang menyenangkan, kecuali orang tua kamu atau kakak perempuan dan kakak laki-laki kamu sangat protective terhadap kamu. Dan malam ini saya bebaaasssss "BEBAAAASSSSS!!!!" (meloncat tinggi dengan background langit senja). Saya tinggal bersama kakak perempuan saya, dan kakak laki-laki saya rumahnya tidak jauh dari rumah kami. Dan kedua kakak saya ini sedang keluar kota. Ayah saya tinggal di perumahan di pinggiran kota, jauh dari rumah kami. Perlukah saya mengatakan bahwa part terindah dari sebuah hidup adalah ketika ada konser musik keren, dan kakak-kakak kalian yang protective itu sedang keluar kota ? Saya rasa belum.

Karena, part paling terindah adalah ketika pacar kamu. Ehem maaf, maksud saya "someone special" kamu menjadi mendadak sangat romantis. Jadi saya akan sedikit cerita, mungkin sedikit norak, tapi kamu jangan iri saja. Menyenangkan melihat kamu iri sedang saya tengah bahagia.

Sesampai di tempat konser, tiket kami kurang. Saya pergi bersama dengan teman dari "someone special" saya. Kemudian, ketika harga tiket melambung tinggi dari harga aslinya dan tiket mulai langka, itu sama sekali bukan part indah, sama sekali bukan. Tapi tidak lama, setidaknya kami sempat melihat penampilan band pembuka sebelum band utamanya tampil. Dan, you know what ? saya sama sekali tidak mengerti apa yang band pembuka itu nyanyikan, Sampai ketika "ehem" dia, memberikan kabel putih itu, yang di ujungnya terdengar lagu "marry me-train". Iyah, di tengah orang-orang yang banyak dengan lagu yang gak jelas, saya mendengar suara dan tatapan yang.... I'm speechless, melting. ahahah. Kemudian terdengar "semua disini itu obat nyamuk tau". Butuh beberapa detik untuk saya mencerna itu, dengan situasi yang crowded seperti ini.

Demi apapun, saya betul betul menginginkan menjadi pengendali pikiran, batinku. Bagaimana ketika saya mengendalikan semua pikiran orang disekeliling untuk duduk dan cuma saya dan dia yang berdiri aman, itu lebih romantis. Juga karena saya ukurannya yang terlalu pendek, jadi yang nyanyi hanya sesekali saja terlihat.

Iyah, dari sinilah mengapa kebanyakan orang mungkin menyukai satnite itu. Karena mereka dan kamu yang sangat tidak romantis bisa menjadi sangat manis. Saya mungkin akan menyukai satnite itu, kalau momentnya bisa semanis ini lagi.

Terimakasih Malam Akhir Pekan
Maaf saya masih kacau dengan tulisan ini. :P

Kamis, 08 Maret 2012

Soal Plester, mungkin yang lain juga

Sebelum saya menulis ini, teman saya Anha mengganggu saya. She is an annoying mother father. Dia menanyakan mengapa saya mengatakan "annoying mother father". Yah itu biar lebih sopan saja. Sebenarnya saya bisa saja berbuat tidak sopan terhadap dia, bahkan senonoh sekali pun. Tapi saya pikir itu jatah suaminya. 0[';p9ik87u6y5tr43e2. See ? yang huruf aneh di samping itu kerjaan dia. -__-

Kenapa saya cerita tentang dia. Oke, ini terakhir, dia jomblo. Cantik. Saya jatuh cinta pada bulunya, eh bulu matanya. Maksud saya, memang bulu matanya. Bukan bulu yang lain, jangan berpikiran macam-macam. Itu jatah suaminya kelak, lagi. Oke saya hanya mempromosikan dia, semoga kamu yang dokter minimallah seorang pengusaha tajir berminat padanya. Bukan anak teknik, anak teknik itu jatah saya. kiss*

Fokus, dhila !! Fokus.

Jadi tangan kiri saya terbalut beberapa plester yang biasa di pakai di rumah sakit yang dipasangkan untuk merekatkan infus di pergelangan tangan. Teman-teman kebanyakan bertanya, tangan saya kenapa. Ouch, perhatian sekali. Unyu sekali. Plester ini saya ambil secara tidak sengaja dari ruang inap ibu saya kemarin. Iyah secara tidak sengaja loh, tapi saya menanyakannya terlebih dahulu kepada ibu saya, maksud saya setelah memasukkan benda itu ke dalam tas. Saya menggunakannya di jari telunjuk, manis, dan kelingking saya. Biasanya saya menggunakannya dia semua jari. Tapi, hari ini cukup tiga jari terpilih itu saja. Saya juga merekatkannya ke telunjuk Anha. Saya bilang "ini keren, kan ?" dan dia menjawab "Sangat aneh !!". Jawabannya sangat jahat. Iya, Anha memang jahat (sambil memukul lengannya dengan gaya unyu).

Kebiasaan apa ini. Buruk kah ? Saya hanya senang menggunakan plester di jari-jari saya. Walaupun jari saya tidak terluka. Hanya keren saja menurut saya. Biasanya plester luka yang berwarna-warni atau yang polos saja kalau sedang kehabisan stock.

Jadi kalau kamu melihat jari saya tanpa plester, maka saya benar-benar kehabisan stock. Saya akan senang jika kamu memberikan banyak plester kepada saya. Apalagi yang berwarna-warni, apalagi yang bergambar elmo. Saya sedang mencari plester elmo. Jika kamu menemukan, tolong hubungi saya.

Oh, ya tentang Anha dia tidak menyukai plester dia menyukai bola, dan "bulu" matanya bagus. Hubungi dia ?!! (walaupun saya tidak mengerti maksudnya ini semua apa)

Minggu, 04 Maret 2012

Siang Di Kering





Saya tanda plus, dan kecewa


Selepas cuci piring tadi, aku tersadar. Asal tahu saja, hatiku sedang tidak karuan. Mereka berteriak, kamu salah orang. Berulang-ulang kali. Kenapa hati berteriak, sedangkan mereka tidak punya mulut bahkan telinga. Aku tersadar, kenapa aku begitu tidak nyaman dengan hati ini. Aku mencoba bertanda plus lagi di kepalaku. Oh, mungkin karena hati ini baru saja terpoles lagi. Mungkin karena perlu beradaptasi. Mungkin karena bersama hati yang baru. Atau mungkin karena aku belum memahaminya. Selalu begitu setiap kali hati meronta untuk dijamah.

Sebelumnya aku bersama seseorang lainnya untuk waktu yang lama. Tidak lebih dari 3 musim penghujan. Aku memutuskan untuk berhenti mejalaninya. Kita selalu saling berteriak di telfon. Selalu merasa ada saja yang membuat tidak nyaman. Long distance relationship namanya. Tapi hal itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Bahkan ketika kita dalam satu langit yang sama. Seperti saat ini. Mungkin aku belum paham. Aku mencoba lagi, seperti biasanya. Dan seperti biasanya, hati ini memang hobi meronta. Dia tidak menghangat lagi. 

Aku memutuskan iya. Karena sebelumnya lagi, aku sempat mengenal seseorang. Iya, seseorang. Yang menurut hati ini hampir sempurna untuk mengumbar senyum. Mungkin sangat sempurna, tidak lebih dari satu kalender. Dia memberikan senyum dan dunia tiap hari. Memberi materi di otak sehingga yang tersisa benar-benar tanda plus. Tapi lagi, dia telah bercincin. Aku tidak menangis di awal, memendammnya seolah-olah itu lebih ringan dari mengangkat beban seratus kilo. Ternyata sangat lebih berat dari itu. Aku menangis, dan orang yang bersamaku sekarang bersedia mengulurkan tangannya waktu itu. Membantuku menghapus air mata.

Semuanya hampir terlambat sekarang. Dia bahkan entah bagaimana ? aku ingin pesan singkat itu berbunyi di telefon genggamku, bertanya tentang runtuhku. Tapi, terimalah. Terlalu banyak plus kemudian kecewa. Oh iya, dirangkum menjadi. Sepi.

Puisi di Kicauan


Bagaimana bisa, mereka atau kamu memikirkan hal seromantis dan sesederhana itu dalam waktu yang bersamaan. Mewakili setiap hati yang kata anak muda sekarang menyebutnya dengan “galau”. Kamu menuliskan cinta dengan sederhana. Kamu membuatnya sedikit berimajinasi. Seolah-olah kamu menggambarkan pelangi sekaligus hujan melalui kata sederhanamu. Ada kata dalam setiap tulisan pada kalimat yang sederhana, tapi hanyut bersama hati-hati yang lain. Entah kamu atau bahkan kalian para penulis puisi di twitter berkicau dengan memeriksa satu persatu isi kepala dan hati mereka para penggalau, tapi seandainya ini kuliah maka para penggalau itu memberikan IP tertinggi untuk kamu dan kalian. Atau mungkin malah memberi nilai “E” di rapor akhirmu. Mengutukmu dan seolah melirih “Damn, kicauanmu sangat pas denganku. Bagaimana bisa ?” 

Kamu, penulis puisi yang sedang berkicau. Kamu tidak tahu apakah puisimu membawa surga atau malah menjadikan lontaran kata-kata kasar di batin. Kamu bahkan tidak mengerti, kenapa seseorang menangis dihadapan layar twitter karena sepercik kalimatmu. Mungkin. 

Seharusnya !. Maaf aku menyebutkan kata “seharusnya” dengan nada sedikit meninggi, maaf aku terbawa. Entah rasa kagum atau iri. Tapi itu hebat. Iya, kembali lagi ke “seharusnya”. Seharusnya kalian menepuk tangani diri kalian sendiri. Kalian para puitis di twitter, berkicau dengan kata yang betul-betul indah. Sehingga kami para penggalau mempunyai kata yang indah untuk mewakili perasaan kami. 

Aku banyak pertanyaan kepadamu puisi, ada banyak sekali. Tapi mungkin aku hanya ingin bertanya satu hal. Kalau kamu dan kalian membagikan puisi sederhana di kicauanmu untuk para telinga dan jari di timeline mereka, lalus siapa yang mengicaukan puisi untuk kamu ? Itu saja. Aku harap otakmu tidak soak karena sibuk memikirkan kata-kata demi kata-kata di hati.

Jumat, 02 Maret 2012

pocoyo

Saya menyukai Pocoyo, iya. Saya melihat dia karena keponakan saya Ochi menontonnya setiap pagi. Pagi itu saya tengah mengelap mobil, mobil yang saya beri nama nyenyet, dia kotor. Tak sengaja, sayup saya mendengar suara tawa anak kecil, begitu lepas. Begitu ceria. Seperti digelitiki, digelitiki tanpa jeda. akhirnya saya menghentikan pekerjaanku memanjakan nyenyet. Kamu harus liat Pocoyo tertawa.


Kamu menyukai rindu dan Aku menyukai kamu


Sedetik yang lalu “Entah mengapa aku begitu benci terhadap waktu yang berdetak sangat lama. Aku ingin melewati semua fase ini dengan cepat. Tapi hanya satu waktu aku ingin untuk mereka terhenti, saat bersamamu”

Dan sedetik setelahnya, kamu mengirim pesan untuk berhenti saling melempar pesan singkat karena sedang bersama kawanmu, dan takut suasana membawamu dalam kalimat yang kejam, itu katamu. Walaupun aku sama sekali tidak mengerti maksud kejam itu. Tapi, kalimat bait terakhir yang bermula ‘entah’ itu sungguh manis. Iya, kamu seperti gula.

Kita wajar, setidaknya karena saling menanyakan “sudah makan kamu ?”, sesuatu yang menurutku buang-buang tenaga untuk menanyakannya. Tapi tak apa, itu manis. Aku mau disuap, bolehkan kita bergantian untuk saat ini saja. Kamu harus membuatkanku bekal, menyuapiku. Aku merajuk, aku rindu.  Masih wajar, selebihnya biasa saja. Kita bahkan tidak merayakan apa yang di sebut dengan valentine itu, tidak saling mengingat tanggal jadian. Hal yang hebat adalah, saat menghabiskan waktu bersamamu itu hebat.

Aku bilang maaf, karena aku rindu. Kamu bilang itu mengesalkan tapi katamu kamu menyukainya. Kamu bilang aku fireworks. Aku ingat terakhir kali aku menyukai fireworks, itu malam lebaran. Dimana air di sudut mata mengalir deras mengingat kakak laki-lakiku terbujur kaku. Dan besok dia menyatu dengan tanah. Aku pernah menyukai fireworks. Tapi dulu. Apakah kamu pernah menyukai fireworks juga ? aku bahkan tidak mengerti kenapa aku mesti menjadi fireworks,katamu.

Selamat malam sarapan, aku tidak perlu berlama-lama. Bunyikan bel itu aku akan berkicau, semoga harimu menyenangkan selamat gelap rindu. Aku rindu.

Cap Go Meh di kotaku







Kemudian saya jatuh cinta pada tulisan


Tulisannya. Sebuah akun di twitter berkicau tentang hal-hal yang menarik mungkin sedikit galau. Dan saya tersentuh, saya membaca hampir semua twitnya, dan saya kagum. Tidak puas dengan itu, saya membuka blognya, ada banyak tulisan disana. Terlalu banyak. Saya membaca dari halaman yang paling diminati, kemudian saya menyukainya. Saya membaca yang lain, kemudian yang lain dan yang lain. Ini adalah kali pertama saya membaca dengan banyak. Saya tidak suka membaca, tapi tomat itu membuat saya cukup menyukainya.

Dm di twitter membuat saya tidak sengaja memanggilnya min. Kata dia “ini akun pribadi, tak perlu memanggil ‘min’ ”. Jawaban saya “min itu bukan admin, min itu panggilan untuk kamu, cukup saya yang tetap memanggil seperti itu”. Saya ingin memiliki bukunya, semoga dia tidak membosankan. Saya tertawa saat teman saya, anha berkata “bagaimana bisa kau jatuh cinta pada tulisan” hahahah. Itu memang lucu. Aku mendengarkan “dihadapan mata jendela” berulang-ulang kali hari ini setelah sy mengunggahnya. Siapapun “engkau” dalam tulisan tomat itu dia adalah orang yang beruntung bisa mendengarkanmu bersyair secara pribadi. Semoga tomat itu bukan penyair tanpa hati jadi dia bisa terhindari dari panggilan “heart breaker”. Kebanyakan saya melihat mereka manis di bibir, tapi hati ? entahlah siapa yang tahu. Tapi percayalah semua orang baik. Itu kataku.

Oh ya, terimakasih yah tomat. Aku jatuh cinta pada tulisanmu dan puisimu. Sayang saya tidak menyukai tomat tapi sahabat saya icha menyukainya.