Jumat, 02 Maret 2012

Saya Pembenci Penyuka Kesukaan Saya.


Saya menyukai apasaja, kemudian mengungkapkannya kepada kamu. Tapi tidak berarti saya melupakan bahwa kamu tidak boleh menyukainya . 

Saya menyukai pelangi dia adalah saya, iya dia saya yang setelah hujan. Saya menyukai hujan dan udara dingin. Itu satu kesatuan. Udara dingin, kemudian mendung, berlanjut hujan, dan pelangi. Itu adalah musim tersuka saya. Saya menyukai dingin, karena saya jarang berkeringat. Teman-teman menertawakan saya jika udara panas dan keringat saya cuma setetes. Saya menyukai dingin, karena saya suka berkepompong dibawah selimut tebal, menghangatkan diri dan sesekali bernafas. Saya menyukai mendung, disitu ada dingin dan langit yang hampir runtuh. Saya tahu ketika mendung seseorang mungkin menyiapkan mantel untuk saya, dan memeluk erat saya agar tidak takut pada langit runtuh. Dan hujan, saya suka saat dia membasahi wajah saya dilapangan basket. Saya bisa memikirkan apasaja saat hujan. Bermain dibawahnya, atau hanya duduk disisi dalam jendela kamar. Dan pelangi, sekali lagi itu adalah saya. seperti menangis, kemudian tertawa. Atau untuk hal yang paling bodoh, menangis dan tertawa disaat bersamaan karena gengsi.
Saya juga menyukai foto. Kata ayah saya, “foto buang-buang waktu” dan kata kakak perempuan saya “foto adalah hobi yang mahal, kamu bisa bangkrut”. Saya menyukai foto karena mereka melarang saya menyukainya. Hahah itu alasan yang bodoh. Saya menyukai foto, karena saya mau menyimpan apasaja yang menyenangkan dan tidak bisa terulang. 

Saya menyukai senja, begitu emas atau mungkin violet. Mendamaikan atau mungkin membuat isak. Senja begitu labil menurut saya, sama seperti saya. dia sunyi, tapi berwarna. Dia berwarna tapi marah, kemudian melembut dan tenggelam. Saya menyukai bintang bernama dhruva, dia begitu dekat dengan bulan, dia terterang pertama dan dia memiliki harapan dan mimpi. Ini mitos di India. Saya menyukai mitos, saya menyukai bermitos, membuat kebohongan yang terpercaya. Itulah mengapa saya menyukai Paris tapi tidak tahu apa-apa tentang paris selain eifeel, karena saya punya mitos dibawah paris. Juga Jogja, satu-satunya kota di Indonesia yang membuat saya jatuh cinta, ayah saya yang mengenalkan dan setelah mengenalnya ternyata dia baik. 

Saya menyukai awan, dan melihatnya dengan berbagai bentuk. Sampai hari ini saya yakin di awan ada seorang anak laki-laki bersayap. Saya juga suka pohon yang mati yang daunnya sudah tidak ada, dia begitu seksi untuk difoto. Saya menyukai pantai disana tersebar banyak butiran keindahan. Saya mencintainya.
Saya menyukai merah, walaupun warna itu tidak cocok dikulitku. Jadi saya memutuskan untuk jarang memakainya. Juga ELMO, hal yang paling membuat saya selalu tersenyum, iya itu elmo. Saya mengidolakannya, dia selalu membuka mulutnya, menyeringai walaoun mungkin hatinya tidak berkata demikian. Oh ya, terakhir. Saya menyukai Desember, itu bulan paling sejuk dan paling hangat sekaligus.
Saya menyukai apa saja, apa saja yang menurut saya pantas untuk disukai. Tapi hal yang menurut saya tidak terlalu menarik adalah,ketika saya bercerita tentang kesukaan saya. Kemudian kamu juga menyukainya. Itu tidak sopan. Tapi saya mungkin hanya cemburu, tetaplah menyukai apa itu. Terserah, saya menyukaimu. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar