Saya menyukai apasaja, kemudian mengungkapkannya kepada
kamu. Tapi tidak berarti saya melupakan bahwa kamu tidak boleh menyukainya .
Saya menyukai pelangi dia adalah saya, iya dia saya yang
setelah hujan. Saya menyukai hujan dan udara dingin. Itu satu kesatuan. Udara
dingin, kemudian mendung, berlanjut hujan, dan pelangi. Itu adalah musim
tersuka saya. Saya menyukai dingin, karena saya jarang berkeringat. Teman-teman
menertawakan saya jika udara panas dan keringat saya cuma setetes. Saya
menyukai dingin, karena saya suka berkepompong dibawah selimut tebal,
menghangatkan diri dan sesekali bernafas. Saya menyukai mendung, disitu ada
dingin dan langit yang hampir runtuh. Saya tahu ketika mendung seseorang mungkin
menyiapkan mantel untuk saya, dan memeluk erat saya agar tidak takut pada
langit runtuh. Dan hujan, saya suka saat dia membasahi wajah saya dilapangan
basket. Saya bisa memikirkan apasaja saat hujan. Bermain dibawahnya, atau hanya
duduk disisi dalam jendela kamar. Dan pelangi, sekali lagi itu adalah saya.
seperti menangis, kemudian tertawa. Atau untuk hal yang paling bodoh, menangis
dan tertawa disaat bersamaan karena gengsi.
Saya juga menyukai foto. Kata ayah saya, “foto buang-buang
waktu” dan kata kakak perempuan saya “foto adalah hobi yang mahal, kamu bisa
bangkrut”. Saya menyukai foto karena mereka melarang saya menyukainya. Hahah
itu alasan yang bodoh. Saya menyukai foto, karena saya mau menyimpan apasaja
yang menyenangkan dan tidak bisa terulang.
Saya menyukai senja, begitu emas atau mungkin violet.
Mendamaikan atau mungkin membuat isak. Senja begitu labil menurut saya, sama
seperti saya. dia sunyi, tapi berwarna. Dia berwarna tapi marah, kemudian
melembut dan tenggelam. Saya menyukai bintang bernama dhruva, dia begitu dekat
dengan bulan, dia terterang pertama dan dia memiliki harapan dan mimpi. Ini
mitos di India. Saya menyukai mitos, saya menyukai bermitos, membuat kebohongan
yang terpercaya. Itulah mengapa saya menyukai Paris tapi tidak tahu apa-apa
tentang paris selain eifeel, karena saya punya mitos dibawah paris. Juga Jogja,
satu-satunya kota di Indonesia yang membuat saya jatuh cinta, ayah saya yang
mengenalkan dan setelah mengenalnya ternyata dia baik.
Saya menyukai awan, dan melihatnya dengan berbagai bentuk.
Sampai hari ini saya yakin di awan ada seorang anak laki-laki bersayap. Saya
juga suka pohon yang mati yang daunnya sudah tidak ada, dia begitu seksi untuk
difoto. Saya menyukai pantai disana tersebar banyak butiran keindahan. Saya mencintainya.
Saya menyukai merah, walaupun warna itu tidak cocok
dikulitku. Jadi saya memutuskan untuk jarang memakainya. Juga ELMO, hal yang
paling membuat saya selalu tersenyum, iya itu elmo. Saya mengidolakannya, dia
selalu membuka mulutnya, menyeringai walaoun mungkin hatinya tidak berkata
demikian. Oh ya, terakhir. Saya menyukai Desember, itu bulan paling sejuk dan
paling hangat sekaligus.
Saya menyukai apa saja, apa saja yang menurut saya pantas
untuk disukai. Tapi hal yang menurut saya tidak terlalu menarik adalah,ketika
saya bercerita tentang kesukaan saya. Kemudian kamu juga menyukainya. Itu tidak
sopan. Tapi saya mungkin hanya cemburu, tetaplah menyukai apa itu. Terserah,
saya menyukaimu. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar